Ahli sejarah mengungkapkan, bahwa animasi mulai dikenal oleh manusia jauh sebelum sinematografi. Wayang kulit yang diproyeksikan ke layar juga masuk sebagai kategori animasi. Baru pada tahun 1833, cakram stroboskopik dikenalkan sebagai stroboskopik animasi modern. Setelah tahun itu, berbagai prinsip sinematik dikembangkan. Objek yang digunakan beragam, mulai dari boneka, tanah liat, dan lain sebagainya. Berikutnya di abad ke-20, animasi gambar tangan kembali bermunculan. Keadaan ini yang kemudian, mempermudah pergerakan animasi komputer diberbagai kawasan. Animasi dengan kekuatan teknologi, biasanya dikaitkan pada proyeksi 3 dimensi. Situasi yang hampir sama juga terjadi di Jepang.
Namun Negeri Sakura lebih akrab dengan sebutan anime. Pada dasarnya, produk yang dihasilkan tidak jauh berbeda dari animasi lainnya. Tetapi karena Jepang memiliki kekuatan yang berbeda untuk gambar yang dihasilkan, maka produk animasi dari negara tersebut dikelompokan sebagai anime. Film animasi pertama kali, dilakukan pada tahun 1892. Pertunjukan itu dikembangkan oleh Charles Rmile Reynaud. Sedangkan penyempurnaannya dilakukan pada tanggal 28 Oktober 1892. Disini, Reynaud menambkan jumlah gambar yang dipertunjukan menjadi 12.800 hingga 500.000. Tidak mengherankan jika kemudian, Reynuad mendapat kesuksesan besar. Selain itu, hadir pula J. Stuart Blackton yang menjadi sosok pertama yang mengaplikasikan animasi dalam filmnya, yang berjudul The Enchanted Drawing pada tahun 1900.